kejadian itu terjadi pada tanggal 12 Agustus 2007 pada jam 16.10
pertamanya, waktu itu akkuh lg nonton pilem yg akkuh pinjem di rentalan sama adekuh..
terus akkuh merasa kok goyang yahh?? akkuh dan adekuh lari keluar, ke teras. nah, makin lama goyangannya makin kencang.. akkuh panggil mamah, Uni, dan adekuh satu lagi..
mereka berlarian keluar menuju pagar rumah. tp gemboknya di kunci.. terpaksalah si uni mengambil kunci dengan berlari.. kemudian kunci pagar mau dibuka.. sambil terus mengucapkan lafadz Allah 'Laa ilaahaillallah... astaghfirullah..' tak henti-hentinya. kami terus bergoyang.. sehingga susah untuk membuka gembok pagar. kami sempat digoyang-goyang lama skali. sekitar ada tuh 1 menit.. lama khan??
akhirnya gembok itu terbuka juga. kami berhamburan ke luar rumah menuju jalanan. di sana telah menunggu para tetangga yg berkomat-kamit sesuai agama mereka. tetangga depan rumah kami juga keluar. kami beserta tetangga depan berlari ke dekat lapangan luas, meski di sana ada sampah yg bauu.. tak henti2nya kami berdoa kepada Allah S.W.T.. dan gempa tersebut berhenti.
kemudian adekuh yg berdua terus memeluk mamah. kami duduk di dekat pagar. mamah berbincang-bincang dgn tante Des, tetangga depan itu yang memiliki anak yg 4, kelas 3 smp, kelas 5sd, 3sd, dan teka. betul g ya??
dengan tangan gemetaran, begitu pula kaki. aku ambil Handphone dan tas mama. tak lupa pula handphone kuh.. saiia hidupkan radio ketika sudah sampai di depan pagar lagi. hanya beberapa radio yang hidup. dan saya mendengarkan sebuah radio. dan katanya, pusatnya di Bengkulu dengan 7,9 skala richter.
karena masih was-was dan waspada, papa yang menelepon lewat handphone meminta kami untuk tidur di ruang tamu, dengan matras, selimut, dan bantal, seperti pada saat gempa dulu-dulu yg bersama papah.
uni mengambil tikar, dibentangkan di depan pagar agar kami bisa duduk. mulailah kami duduk di sana, bergabung dengan tetangga depan yg mengambil tikarnya juga.
kami tidur di ruang tamu. dan sekarang, aku menjadi asisten mama, yang membawa tasnya. karena mamah dan uni harus masak. kemudian, kami shalat tarawih di mushalla.
gempa tersebut tidak selesai di sana saja. masih banyak gempa susulan lainnya. entah sampai kapan, yg pasti, sampai lempengan tersebut aman.
sekarang, kami sudah mulai nonton TV, membaca, masuk ke rumah, walaupun masih shalat di luar rumah. kami masih puasa, dan mulai beraktifitas.
saiia mohon do'anya kalian yang membaca yahh... do'ain saudara kita yang terkena musibah..
jgn lupa isi comment.. hehehe...